Aku dan SMA Negeri Bandar

Aku Dan SMA Negeri Bandarkedungmulyo               

Karya: Anida Emil Hartantri – X IPS 1

SMA Negeri Bandarkedungmulyo, tidak pernah telintas di kepalaku bahwa aku akan bersekolah di SMA ini. Saat itu, aku punya mimpi untuk bersekolah di salah satu SMA favorit di Jombang. Namun apa daya, takdir Allah menentukan aku bersekolah di SMA ini.

Bulan Juni 2021 kemarin adalah bulan terberat bagi hidupku, saat itu aku merasa diriku tidak berguna karena gagal masuk di SMA favorit. Aku hancur, kecewa, marah pada diriku sendiri. Terlebih, salah satu temanku masuk di SMA favorit yang menjadi mimpiku. Terkadang sakit hati kalau melihat sosial medianya tentang sekolah itu.

Aku melewati bulan Juni sendirian, aku menyembunyikan semua masalah yang aku hadapi, aku tidak bercerita kepada siapapun termasuk kedua orangtuaku. Namun pada bulan Agustus 2021 aku memutuskan untuk bercerita kepada orangtuaku, mereka terkejut mendengarnya. Bahkan mereka sampai menawarkan aku untuk pindah sekolah. Nasihat dari Ayahku saat itu kurang lebih begini, “Ayah tidak menuntut kamu bersekolah di SMA favorit, Ayah tidak menuntut kamu harus jadi guru. Ikuti alur takdir Allah saja, Nak. Tidak perlu melawan, pasti Allah tahu mana yang terbaik untuk kamu. Ayah juga tidak pernah berpikir akan menjadi guru pada saat Ayah masih duduk di bangku sekolah. Lalu beliau melanjutkan, “Satu semester, kalau kamu memang tidak kuat bersekolah disana, semester kedua kamu akan Ayah pindahkan ke sekolah lain. Aku saat itu mulai bimbang, lalu Ibuku bilang begini, “Kebahagiaan kami bukan tentang dimana kamu bersekolah, namun kebahagiaan kami tentang kebahagiaanmu, Nak.”

Dan tidak terasa, aku bersekolah di SMA Negeri Bandarkedungmulyo sudah hampir satu tahun. Ada banyak hal yang membuatku bertahan di sekolah ini, aku berada di lingkungan pertemanan yang menyenangkan. Yang mungkin kalau seandainya aku bersekolah di SMA favoritku, aku tidak memiliki lingkungan pertemanan se-menyenangkan sekarang. Ya walaupun pernah merasakan berangkat sekolah harus nangis dulu, bertanya-tanya kenapa bersekolah di SMA ini. Dan sekarang aku sadar jawabannya itu sangat simpel, karena takdir.

Oh ya, meskipun saat itu aku benci sama SMA ini, aku berhasil menjabat sebagai anggota OSIS SMA Negeri Bandarkedungmulyo Tahun 2021/2022. Buat pelampiasan saja sih sebenarnya, dan mungkin menjadi anggota OSIS bisa buat aku bangga sama SMA ini. Pertemanan antar anggota OSIS juga menyenangkan, betah deh jadi anggota OSIS.

Sekarang kalau ditanya sudah ikhlas belum sekolah di SMA Negeri Bandarkedungmulyo, jawabanya masih belum. Jujur saja SMA ini masih menjadi luka paling dalam, dan saat ini masih aku sembuhkan. Ikhlas itu juga membutuhkan proses yang tidak sebentar. Setidaknya rasa benciku dulu pada SMA ini sudah hilang, semoga secepatnya menjadi rasa bangga. Dan semoga aku juga dapat bermanfaat dan membanggakan SMA ini.

SMA Negeri Bandarkedungmulyo sudah ditakdirkan untukku sebagai bagian dari perjalanan. Satu hal yang pasti, Allah menghancurkan ekspektasiku sebelum ekspektasiku menghancurkan diriku sendiri. Dan aku percaya bahwa jawaban dari doa-doa kita, tidak selamanya iya.

Ngomong-ngomong, ada salah satu ayat Al-Qur`an yang menenangkanku pada posisi paling rendah saat itu, bunyinya:                                                               “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak tidak mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 216)

Ada satu kata-kata yang aku buat sendiri, dan semoga terwujud. Kurang lebihnya begini :

“Salah satu mimpiku berakhir di SMA ini, tapi mungkin mimpiku yang lain akan bermulai dari SMA ini”

Sudah sampai pada akhir cerita ini, masih ada 2 tahun aku bersama SMA Negeri Bandarkedungmulyo. Semoga akan ada karyaku yang selanjutnya. Aku akan bangga sama SMA ini, secepatnya pasti. Karena aku berkali-kali tertampar sama kalimat:

“Allah akan meridhoi seorang hamba, ketika hamba tersebut ridho dengan ketetapan-Nya”

Terima kasih sudah membaca, salam hangat, dan sampai jumpa!

Dariku, Seorang pejalan yang sedang dalam perjalanan

1 April 2022